Pergerakan Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia
Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia dideklarasikan di Bandung pada tanggal 3 Desember 2021 bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, disahkan sebagai organisasi perkumpulan berbasis anggota melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, AHU-0009332.AH.01.07.TAHUN2022 berkedudukan di Kota Bandung.
Diniatkan untuk menciptakan dunia inklusif bagi warga penyandang disabilitas dan lansia yang mandiri dan berdaya dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang dilakukan dengan cara memobilisasi sumberdaya melalui berbagai kolaborasi dengan aktor negara dan non-negara untuk mempercepat kehidupan inklusif.
Core Values
Pergerakan ini didasarkan kepada enam core values yang akan manjadi panduan gerak organisasi maupun individu yang terlibat didalam mewujudkan visi dan misinya
Non-partisan
Diniatkan untuk tidak berafiliasi pada suatu kelompok kepentingan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Berpijak pada suatu pemikiran bahwa warga DILANS adalah warga yang tak terpisahkan dalam suatu sistem sosial apapun.
Kemandirian
Kemandirian diartikan sebagai sikap untuk membangun kekuatan sendiri dengan mengebangkan modalitas sosial, ekonomi, politik dan budaya sehingga warga penyandang disabilitas dan lansia dapat menjalani kesetqan dalam kesehariannya.
Partisipatif
Semua anggota memiliki hak suara dalam pengambilan kepuutusan. Kesenjangan akan persepsi dan pandangan karena latar belakang informasi dan pengetahuan akan dijembatani dengan proses dieberatif dengan mekanisme yang transparan dan berorientasi pada perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Inklusivitas
Merupakan komitmen agar gerak dan gagasan perubahan yang diusung diarahkan pada praktek “NO ONE LEFT BEHIND” dalam arti sesungguhnya dan dipraktekkan pada kehidupan keseharian baik sosial, ekonomi, poltik, maupun budaya.
Non-Antroposentrik
Relasi antara alam dan kehidupan kemanusian yang menggunakan landasan fislasat antroposentrik, dimana manusia adalah segalanya telah mengakibatkan kita terpuruk dalam berbagai krisis. Gerakan ini akan memperlakukan alam sebagai bagian yang tak terpisah. Respek terhadap manusia juga respek terhadap alam yang ditinggalinya.
Open-mind dan Progresif
Keterbukaan akan gagasan, informasi, ilmu dan pengetahuan terkini menjadi suatu energi dari gerakan ini dalam memahami realitas sosial yang berasal dari berbagai konstruksi sosial yang dilandasi oleh kepentingan sosial ekonomi yang sempit. Kepentingan yang seringkali lebih memihak pada kelompok yang lebih mengedepankan eksploitasi manusia terhadap manusia lainnya.
Kegiatan Strategik
Melakukan advokasi kebijakan ke berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah tentang penyandang disabilitas dan lanjut usia berdasarkan penelitian berbasis sains.
Melakukan penelitian, inovasi dan pengembangan produk yang ramah bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi warga penyandang disabilitas dan lansia agar berdaya.
Melaksanakan literasi sains, teknologi, dan pengetahuan penyandang disabilitas dan lanjut usia melalui berbagai media secara daring maupun luring.
Melaksanakan pembangunan pusat pemulihan dan rehabilitasi berbasis komunal untuk anggota perkumpulan maupun warga lainnya.
Melaksanakan kegiatan lainnya yang terkait selama tidak bertentangan dengan visi dan misi perkumpulan dan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku.
Mobilisasi Sumberdaya
Untuk menjalankan visi, misi, dan kegiatan perlu didukung sumberdaya pendanaan yang memadai sebagai skema pendanaan yang berkelanjutan. Pendanaan ini selanjutnya akan berevolusi menjadi mobilisasi sumber pendanaan yang bersumber dari kemitraan yang didasarkan kepada program terkait ( program driven partners) dan program yang dirancang oleh DILANS-Indonesia (DILANS Indonesia Driven Fund Raising ) melalui berbagai kegiatan yang lebih fleksibel.
Beberapa elaborasi yang dilakukan khususnya untuk Fund Raising yang diinisiasi DILANS: Penjualan DILANS Official Merchandise, 500 Sahabat DILANS (500 Friends of DILANS-Indonesia, kampanye 100 kursi roda elektrik di 10 kota, penjajakan kerjasama dengan Bank dalam e-toll, akses ke pendanaan Dompet Dhuafa dan Baznas (dalam penjajakan)
Semua aliran pendanaan ini akan dilaporkan secara transparan kepada publik, dan dalam pelaksanaanya akan juga melibatkan para mitra yang ikut dalam mendukung berbagai kegiatan termasuk pengembangan program dan kapasitas organisasi DILANS-Indonesia.
Dalam konteks mobilisasi sumberdaya menuju Trust Fund, beberapa lembaga telah menawarkan konsultan pro-bono dalam pengembangan skema, tata kelola (Strategi, SOP, kemampuan SDM, desain program, akses ke berbagai sumber pendanaan )
Community Engagement
Dalam medorong partisipasi yang luas penyandang disabilitas dan lanjut usia, DILANS-Indonesia bekerja sama dengan berbagai komunitas yang terkait dengan healing, psikis dan kesehatan fisik agar warga ini menjalani keseharian dengan sehat, kuat, semangat dan berdaya.
#Tour4DILANS
Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Bandoeng Waktoe Itoe, untuk menelusuri jejak sejarah seperti Museum dan berbagai instalasi sosial yang ada di perkotaan.
#BI4DILANS
Bahasa Isyarat menjadi salah satu alat berkomunikasi yang penting dengan para penyandang disabilitas khususnya tuli. DILANS-Indonesia mendorong pengetahuan berbahasa isyarat secara lebih meluas.
#SAI4DILANS
Upaya untuk membangun “Sekolah Ayah Inklusif” merupakan upaya untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi pada lingkup orang terdekat dari keluarga yang memiliki anak atau orang tua penyandang disabilitas atau keduanya.
Network DILANS Indonesia
Isu penyandang disabilitas dan lansia terkait dengan berbagi isu yang luas dan melibatkan banyak pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah pada berbagai tingkatan: nasional, provinsi, kabupaten/kota, bahkan internasional.
Di tingkat nasional DILANS-Indonesia gerak strategiknya akan beroperasi pada wilayah Jawa, Bali, Sumatra bagian Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Pemilihan berbagai wilayah ini didasarkan pada penilaian yang mendalam atas kerentanan warga penyandang disabilitas dan lansia atas sosial, ekonomi, budaya, krisis iklim, dan juga bencana.
Karenanya, DILANS-Indonesia terlibat dengan berbagai jaringan diantaranya pada tingkat Komnas HAM dan berbagai komunitas dan organisasi seperti Koalisi Pejalan Kaki, Pos Gabungan Siaga Bencana, Ikatan Ahli Perencanaan (IAPI), dan Pusat Pembelajaran Keluarga, River Clean Up Program Indonesia.
Pada tingkat internasional berpartisipasi dalam berbagai kegiatan diantaranya UNDRR, ILO, C40, ICLEI, Sejalan dengan waktu, kolaborasi dengan berbagai jaringan akan terus dikembangkan.