Pergerakan Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia

Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia dideklarasikan di Bandung pada tanggal 3 Desember 2021 bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, disahkan sebagai organisasi perkumpulan berbasis anggota melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, AHU-0009332.AH.01.07.TAHUN2022 berkedudukan di Kota Bandung.

Diniatkan untuk menciptakan dunia inklusif bagi warga penyandang disabilitas dan lansia yang mandiri dan berdaya dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang dilakukan dengan cara memobilisasi sumberdaya melalui berbagai kolaborasi dengan aktor negara dan non-negara untuk mempercepat kehidupan inklusif.

Farhan Helmy

Presiden Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS) Indonesia

Seorang profesional independen yang terlatih secara ilmiah dari sumber daya alam, analisi kebijakan dan tata kelola lingkungan dan perubahan iklim, lebih dari 20 tahun nasional dan pengalaman internarional…

Ida Ayu Suci Leviyanti

Sekretaris Dewan Pengawas

Dengan latar belakang Seni Rupa khususnya pendalaman pada Komunikasi Visual, serta minat dan pengalaman apda budaya dan lingkungan, banyak terlibat pada kegiatan pelatihan & pemberdayaan masyarakat …

Aden Achmad M.E

Deklarator dan Pendiri

Anak ke 3 dari 8 bersaudara. Terlahir tanpa kedua kaki, di Kota Bandung pada tanggal 16 April 1967. Mengenyam pendidikan di sekolah umum, SDN Babakan Ciparay IX Bandung, SMP Negeri 21 Bandung, SMA Negeri 7 Bandung…

Ida Ayu Sri Sundari

Deklarator dan Pendiri

Dengan latar belakang manajemen perbankan, lama bekerja sebagai staf finansial dan asisten BOD Finance. Kemudian membuka konveksi di rumah untuk membantu ibu-ibu rumah tangga sekitar…

Yusran Helmy

Deklarator dan Pendiri

Seorang Geolog, dengan pengalaman profesional lebih dari 20 tahun. Alumni Jurusan Teknik Geologi ITB, sejak mahasiswa aktif di berbagai organisasi olahraga dan berbagai kegiatan sosial, terutama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)….

Ida Farida

Deklarator dan Pendiri

Seorang praktisi dan pengajar yoga telah berpengalaman selama lebih dari sepuluh tahun, terdaftar sebagai RYT 200 (Registered Yoga Teacher) sejak tahun 2014. Mengikuti berbagai macam workshop dan pelatihan…

Harus Laksana Guntur

Deklarator dan Pendiri

Harus Laksana Guntur saat ini adalah Guru Besar di Departemen Teknik Mesin di ITS, Surabaya. Menyelesaikan S2 dan S3 nya di Tokyo Institute of Technology (TITech) Jepang pada tahun 2008…

Hendrik Segah

Ketua Dewan Pengawas

Hendrik dikenal luas sebagai seorang akademisi dan aktifis lingkungan dari Universitas Palangka Raya di Kalimantan Tengah yang mempunyai pengalaman mendalam dalam hal konservasi hutan dan penyelamatan lingkungan…

Riawandi Yakub

Pendiri dan Anggota Dewan Pengawas

Bekerja di perusahaan penyedia jasa solusi teknologi informasi. Diluar pekerjaan, ingin turut serta menjadi warga aktif dalam berbagai isu sosial…

Andar Manik

Deklarator dan Pendiri

Marintan Sirait

Deklarator dan Pendiri

Undang Permana

Deklarator dan Pendiri

Mukiban Dharma Bakti

Deklarator dan Pendiri

Hendra Kusuma

Deklarator dan Pendiri

Dhamaluddin Suali

Deklarator dan Pendiri

Dikdik Hidayat

Deklarator dan Pendiri

Syariffudin

Deklarator dan Pendiri

Sari Wahjuni

Deklarator dan Pendiri

Suryadi Radjab

Deklarator dan Pendiri

Core Values

Pergerakan ini didasarkan kepada enam core values yang akan manjadi panduan gerak organisasi maupun individu yang terlibat didalam mewujudkan visi dan misinya

Non-partisan

Diniatkan untuk tidak berafiliasi pada suatu kelompok kepentingan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Berpijak pada suatu pemikiran bahwa warga DILANS adalah warga yang tak terpisahkan dalam suatu sistem sosial apapun.

Kemandirian

Kemandirian diartikan sebagai sikap untuk membangun kekuatan sendiri dengan mengebangkan modalitas sosial, ekonomi, politik dan budaya sehingga warga penyandang disabilitas dan lansia dapat menjalani kesetqan dalam kesehariannya.

Partisipatif

Semua anggota memiliki hak suara dalam pengambilan kepuutusan. Kesenjangan akan persepsi dan pandangan karena latar belakang informasi dan pengetahuan akan dijembatani dengan proses dieberatif dengan mekanisme yang transparan dan berorientasi pada perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Inklusivitas

Merupakan komitmen agar gerak dan gagasan perubahan yang diusung diarahkan pada praktek “NO ONE LEFT BEHIND” dalam arti sesungguhnya dan dipraktekkan pada kehidupan keseharian baik sosial, ekonomi, poltik, maupun budaya.

Non-Antroposentrik

Relasi antara alam dan kehidupan kemanusian yang menggunakan landasan fislasat antroposentrik, dimana manusia adalah segalanya telah mengakibatkan kita terpuruk dalam berbagai krisis. Gerakan ini akan memperlakukan alam sebagai bagian yang tak terpisah. Respek terhadap manusia juga respek terhadap alam yang ditinggalinya.

Open-mind dan Progresif

Keterbukaan akan gagasan, informasi, ilmu dan pengetahuan terkini menjadi suatu energi dari gerakan ini dalam memahami realitas sosial yang berasal dari berbagai konstruksi sosial yang dilandasi oleh kepentingan sosial ekonomi yang sempit. Kepentingan yang seringkali lebih memihak pada kelompok yang lebih mengedepankan eksploitasi manusia terhadap manusia lainnya.

Kegiatan Strategik

Melakukan advokasi kebijakan ke berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah tentang penyandang disabilitas dan lanjut usia berdasarkan penelitian berbasis sains.

Melakukan penelitian, inovasi dan pengembangan produk yang ramah bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi warga penyandang disabilitas dan lansia agar berdaya.

Melaksanakan literasi sains, teknologi, dan pengetahuan penyandang disabilitas dan lanjut usia melalui berbagai media secara daring maupun luring.

Melaksanakan pembangunan pusat pemulihan dan rehabilitasi berbasis komunal untuk anggota perkumpulan maupun warga lainnya.

Melaksanakan kegiatan lainnya yang terkait selama tidak bertentangan dengan visi dan misi perkumpulan dan tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku.

Mobilisasi Sumberdaya

Untuk menjalankan visi, misi, dan kegiatan perlu didukung sumberdaya pendanaan yang memadai sebagai skema pendanaan yang berkelanjutan. Pendanaan ini selanjutnya akan berevolusi menjadi mobilisasi sumber pendanaan yang bersumber dari kemitraan yang didasarkan kepada program terkait ( program driven partners) dan program yang dirancang oleh DILANS-Indonesia (DILANS Indonesia Driven Fund Raising ) melalui berbagai kegiatan yang lebih fleksibel.

Beberapa elaborasi yang dilakukan khususnya untuk Fund Raising yang diinisiasi DILANS: Penjualan DILANS Official Merchandise, 500 Sahabat DILANS (500 Friends of DILANS-Indonesia, kampanye 100 kursi roda elektrik di 10 kota, penjajakan kerjasama dengan Bank dalam e-toll, akses ke pendanaan Dompet Dhuafa dan Baznas (dalam penjajakan)

Semua aliran pendanaan ini akan dilaporkan secara transparan kepada publik, dan dalam pelaksanaanya akan juga melibatkan para mitra yang ikut dalam mendukung berbagai kegiatan termasuk pengembangan program dan kapasitas organisasi DILANS-Indonesia.

Dalam konteks mobilisasi sumberdaya menuju Trust Fund, beberapa lembaga telah menawarkan konsultan  pro-bono dalam pengembangan skema, tata kelola (Strategi, SOP, kemampuan SDM, desain program, akses ke berbagai sumber pendanaan )


Community Engagement

Dalam medorong partisipasi yang luas penyandang disabilitas dan lanjut usia, DILANS-Indonesia bekerja sama dengan berbagai komunitas yang terkait dengan healing, psikis dan kesehatan fisik agar warga ini menjalani keseharian dengan sehat, kuat, semangat dan berdaya.

#Yoga4DILANS

Kesatuan tubuh, jiwa dan pikiran (Body, Soul and Mind) dilakukan melalui kegiatan reguler yoga dengan instruktur yang berpengalaman yang memiliki perhatian dan keahlian khusus untuk penyandang disabilitas dan lansia.

#Tour4DILANS

Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Bandoeng Waktoe Itoe, untuk menelusuri jejak sejarah seperti Museum dan berbagai instalasi sosial yang ada di perkotaan.

#BI4DILANS

Bahasa Isyarat menjadi salah satu alat berkomunikasi yang penting dengan para penyandang disabilitas khususnya tuli. DILANS-Indonesia mendorong pengetahuan berbahasa isyarat secara lebih meluas.

#SAI4DILANS

Upaya untuk membangun “Sekolah Ayah Inklusif” merupakan upaya untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi pada lingkup orang terdekat dari keluarga yang memiliki anak atau orang tua penyandang disabilitas atau keduanya.

Network DILANS Indonesia

Isu penyandang disabilitas dan lansia terkait dengan berbagi isu yang luas dan melibatkan banyak pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah pada berbagai tingkatan: nasional, provinsi, kabupaten/kota, bahkan internasional.

Di tingkat nasional DILANS-Indonesia gerak strategiknya akan beroperasi pada wilayah Jawa, Bali, Sumatra bagian Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Pemilihan berbagai wilayah ini didasarkan pada penilaian yang mendalam atas kerentanan warga penyandang disabilitas dan lansia atas sosial, ekonomi, budaya, krisis iklim, dan juga bencana.

Karenanya, DILANS-Indonesia terlibat dengan berbagai jaringan diantaranya pada tingkat Komnas HAM dan berbagai komunitas dan organisasi seperti Koalisi Pejalan KakiPos Gabungan Siaga BencanaIkatan Ahli Perencanaan (IAPI), dan Pusat Pembelajaran KeluargaRiver Clean Up Program Indonesia.

Pada tingkat internasional berpartisipasi dalam berbagai kegiatan diantaranya UNDRRILO, C40ICLEI, Sejalan dengan waktu, kolaborasi dengan berbagai jaringan akan terus dikembangkan.