Perubahan iklim berdampak langsung dan tidak langsung pada penyandang disabilitas dan lansia, bencana hidrometeorologi diantaranya, termasuk berbagai perubahan seperti gelombang panas perkotaan (urban heat). Warga ini terbelakang dalam pengambilan keputusan yang diakibatkan: pertama, kurangnya representasi dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, dan implementasinya di lapangan. Kedua, diskriminasi dan stigmatisasi yang menghambat partisipasi aktif mendapatkan manfaat dari program pembangunan.

Melalui dukungan Ditjen @bina_bangda Kemendagri, @fordfoundation, @dilans.indonesia bersama @sriinstitute, dan Prodi @geodesigeimatika.itb mengembangkan pemetaan partisipatif dalam penyediaan data dasar inklusif berbasis geospasial di @bdg.sumurbandung.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya pengembangan pendekatan inklusif untuk meningkatkan akses penyandang disabilitas terkait perubahan iklim berbasis kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) .

Tidak hanya itu, pada Road to International Disability Day 2023, 13-17 November di Bandung, Presiden DILANS Indonesia @farhelmy menyampaikan pandangannya kepada Prof. Rachmat Witoelar @rwitoelar mantan Presiden COP-13 UNFCCC bahwa skenario menjaga rerata suhu bumi 1.5 derajat di akhir abad ini mungkin,apabila ada komitmen para pemimpin dunia pada kepentingan kolektif agar kita tidak punah.

Seperti yang ditunjukannya menggunakan simulasi En-ROADS (Energy Rapid Overview and Decision Support) dari @clmateinteractive