MEMBUMIKAN INKLUSI SOSIAL & AKSI PERUBAHAN IKLIM DI KOTA BANDUNG
Upaya membumikan perwujudan pemenuhan hak penyandang disabilitas dan lansia dilakukan oleh DILANSIndonesia dengan mendorong agar upaya ini dilakukan secara sistemik dan melembaga.
Hampir dua tahun sejak berdirinya di tahun 2021, upaya dilakukan dengan mengajak berbagai pihak untuk menjadi bagian dari kolaborasi ini: pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi/komunitas dan media. Mobilisasi sumberdaya maupun lainnya adalah kunci.
Perubahan iklim berdampak langsung dan tidak langsung terhadap warga DILANS yang memiliki resiliensi yang rendah dibanding kelompok masyarakat lainnya.
Dua masalah utama dalam mengembangkan masyarakat inklusif dan tanggap terhadap perubahan iklim: pertama, kurangnya data dasar inklusif untuk menginformasikan pengambilan keputusan dalam pembangunan kareann kurangnya representasi warga DILANS dalam desain kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim maupun dalam pengembangan infrastruktur perkotaan yang memungkinkan terpenuhinya aksesibilitas.
Kedua, diskriminasi dan stigmatisasi terhadap warga DILANS menghambat partisipasi aktif untuk mendapatkan manfaat dari program pembangunan.
Didukung oleh Ditjen Bina Bangda, Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) terkait serta dukungan pendanaan dari Ford Fondation, DILANS Indonesia melaksanakan penelitian dan kajian untuk membangun model data dasar untuk melengkapi data yang ada melalui pendekatan pemetaan partisipatif berbasis geospasial. Selain karakteristik keragaman disabilitas warga DILANS, juga akan dipetakan penyebarannya yang akan dikombinasikan dengan berbagai data dan informasi keruangan dan iklim.
Kick Off Meeting yang dilanjutkan dengan Workshop dilaksanakan di Bandung pada tanggal 24-26 Oktober. Lebih dari 70 organisasi dan komunitas, baik pemerintah maupun non-pemerintah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dialog intens dilakukan dengan para ahli dan organisasi untuk merumsukan berbagai langkah kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan selama delapan bulan.