03.12.2022

Hari Disabilitas Internasional

Pesan Bandung untuk Dunia

Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) diperingati oleh Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia (DILANS-Indonesia) dihadiri oleh lebih dari 100 organisasi baik lembaga pemerintah maupun non-pemerintah. Peringatan dirayakan dalam rangkaian kegiatan yang diberi nama #InclusiFest2022.

Festival yang dirancang dalam rangka sosialisai isu penyandang disabilitas dan lansia dan menciptakan market place untuk mempertemukan gagasan, pembelajaran, dan berbagai aspirasi untuk melakukan kolaborasi multi-pihak.

“INCUFEST2022 juga diharapkan dapat mendorong komitmen kemitraan dalam memobilisasi sumber daya baik negara maupun non-negara. Negara tidak bisa sendirian dalam memujudkan masyarakat inklusif. Dua puluh tiga juta penyandang. disabilitas akan terus dianggap menjadi beban belas kasihan, apabila tidak utuh melihatnya”, kata Farhan Helmy, Presiden DILANS-Indonesia.

*Ada peran negara yang sangat penting sebenarnya. Menghapus diskriminasi bagi warga disabilitas dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Ini yang harus kita dorong bersama”, imbuh Farhan.

Secara keseluruhan kegiatan ini terbagi dalam tiga kelompok kegiatan yang saling berkaitan:

• Pledge for DILANS Actions, adalah komitmen sumberdaya yang dinyatakan secara terbuka untuk mendukung kegiatan

• Dialog Pemangku Kepentingan, merupakan rangkaian kegiatan dialog multipihak kedalam empat topik yang diidentifikasi, yang relevan dan berkaitan langsung dengan kepentingan penyandang disabilitas dan lansia; krisis iklim, disabilitas, inklusi sosial; kebijakan sosial, kesehatan dan SDGs, penelitian pengembangan dan inovasi, serta investasi sosial dan keterlibatan aktor non-negara

• DILANS Moving Forward, merupakan dialog yang dirangkum selama kegiatan InclusiFest 2022 yang akan dikomunikasikan pada pemangku kepentingan sebagai bagian dari komitmen yang akan dilaksanakan pada tahun selanjutnya.

Rangkaian kegiatan saat ini masih berlangsung sampaibdua Minggu kedepan.

Komunike Disabilitas

Lebih dari seratus perwakilan organisasi ikut menandatangani Komunike Disabilitas,”Pesan Bandung untuk Warga Dunia”. Komunike ini diekspresikan sebagai rasa kerperdulian pada warga penyandang disabilitas yang jumlahnya 1 Milyar didunia, 23 juta orang di Indonesia.

Warga disabilitas adalah warga yang rentan terhadap perubahan apapun. Keterbatasan mobilitas fisik yang menurun dari waktu ke waktu akan diperparah dengan adanya berbagai bencana, termasuk krisis iklim.

Karenanya kehidupan yang inklusif haruslah menjadi cita-cita yang terus diperjuangkan, dan dipraktekkan dalam keseharian.

“Akses terhadap mobilitas adalh salah satu yang penting bagi HAM penyandang disabilitas”, kata Atnike Nova Sigiro, Ketua Komnas HAM yang ikut menandatangani Komunike.

Konvensi PBB tentang Human Rights dan People with Disabilities yang diturunkan kedalam sasaran pembangunan (SDGs), serta turunan regulasi untuk meratifikasinya secara nasional melalui UU 39/1999 tentang HAM dan UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas adalah fondasi moral yang harus dijaga konsistensinya

“Aktor Negara dan aktor non-negara haruslah hadir bersama memperjuangkannya, sehingga masyarakat yang inklusif bukan sekedar narasi karikatif, tetapi betul-betul menyatu dalam jiwa dari seluruh warga dunia”, harapan yang diekspresikan dalam pernyataan Komunike..

Sahabat DILANS-Indonesia

Dalam peringatan HDI ini juga secara simbolik diserahkan penghargaan pada warga yang secara sukarela menjadi kontributor sebagai “Sahabat DILANS”. Ada 500 orang yang diharapkan manjadi bagian dari pergerakan ini.

Selain itu diserahkan tiga kursi roda elektrik kepada tiga perwakilan aktivis yang diharapkan menjadi bagian dalam mengadvokasi isu disabilitas dan lansia.