Salahsatu tantangan terbesar dalam menarasikan data dan informasi baik data spasial dan non-spasial (statistik) maupun spasial adalah memberikan makna dengan menarasikannya sehingga bisa dipahami publik secara luas. Dari warga yang hanya ingin memahami secara umum, maupun para pengguna yang ingin lebih jauh mendalaminya. Keragaman pengguna ini seringkali divisualisasikan dengan beragam kemasan, tidak secara utuh ditampilkan dalam suatu paket visualisasi.

Karakteristik warga difabel dan distribusi geospasialnya di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, dilakukan melalui empat kegiatan berikut:

  • Pemetaan partisipatif sosial ekonomi berbasis geospasial yang mensurvey 193 sample warga.
  • Pemetaan infrastruktur aksesibilitas fasilitas umum dan sosial dari kawasan seluas hampir 400 Ha (jalur pedestrian baik jalur utama maupun gang, ramp, dan jalur penyebrangan, bangunan)
  • Audit dan verifikasi aksesibilitas fasilitas umum dan fasilitas sosial oleh aktivis difabel daksa, tuli, netra, dan cerebral palsy.
  • Analisis Kesenjangan Data (data gap analysis) dari empat sumber pendataan: SUPAS/SUSENAS (BPS), Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE, Kemenko PMK), Data Terpadu Sosial Kesejahteraan Sosial (DTKS, Kemensos), dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek, Bappenas).

Pemetaan melalui survey, wawancara, atau pengukuran langsung telah mengumpulkan data dan informasi yang kaya yangbtersusun dalam suatu basis data yang besar.

Ini tantangan yang dihadapi dalam memvisualisasikannya sehingga dapat memenuhi keingintahuan atau pendalaman warga dengan berbagai latar belakang. Basis data yang tersusun dalam jumlah yang besar ini menyangkut aspek keberdayaan individu (privat) maupun interaksi ke wilayah publik (ruang fisik, ranah, dan kesepakatan kolektif).

Tidak banyak perangkat yang tersedia untuk menampilkan berbagai data dan informasi ini. Cara konvensional dilakukan dengan melakukan secara terpisah.

ESRI mempelopori dengan mengembangkan ArcGIS StoryMaps, aplikasi berbasis web pembuat cerita yang memungkinkan berbagi peta dalam konteks teks naratif dan konten multimedia lainnya. Padanan berbasis open source sudah mulai beredar walaupun tidak secanggih perangkat ini, diantaranya StoryMapJS.dari Knight Lab https://storymap.knightlab.com/.

Bersama Mahasiswa dan peneliti Program Studi Geodesi dan Geomatika ITB, DILANS Indonesia mengembangkannya Disability Story Map Kecamatan Sumur Bandung, Klik disini untuk Melihat Disability Story Map

Mudah-mudahan kemasan informasi ini dapat memenuhi harapan banyak warga dan pemangku kepentingan yang beragam pengetahuannya.